7 Lagu Underrated So7 Yang Ternyata Enak Dan Syahdu
Dulu semasa SD — sekitar awal tahun 2000-an (wah, ketahuan dong tuanya), saya biasa dicekoki abang saya lagu-lagunya Dewa, Jamrud, Peterpan, dan Sheila on 7. Dulu band-band ini memang merajai belantika musik lokal (ceileh, belantika).
Bayangkan saja, anak SD, belum genap 10 tahun, tapi sudah mendengarkan lagu-lagunya Jamrud semacam Telat 3 Bulan dan Surti Tejo. Tapi dulu saya masih belum paham apa hubungannya antara berguling-guling di atas pasir dengan telat 3 bulan. Hahaha.
Di zaman itu saya mendengarkan lagu lewat kaset CD, yang diputar pakai CD Player (yang plesetin ini jadi celana dalam, mohon maaf, enggak dulu). Zaman dulu memang belum ada musik dalam format digital yang bisa di-download dengan mudah lewat ponsel atau didengarkan lewat platform streaming musik seperti sekarang.
Peterpan dan Sheila on 7 jadi band favorit saya kala itu. Saya suka Peterpan tentu saja karena vokalisnya ganteng dan keren. Hahaha. Fyi, di zaman itu Ariel adalah idola dan role model bagi sebagian besar anak laki-laki. Perihal suka Sheila on 7? Lagunya enak-enak. Itu saja. Pak Duta dulu enggak ganteng-ganteng amat soalnya. Hehe. Kalau sekarang? Guanteng buanget!
Lalu, menginjak SMP, genre Metal alias Melayu Total meledak. Musik mendayu-mendayu banyak disukai orang-orang. Maka muncullah band-band semacam ST 12, Kangen Band, Wali, Vagetoz, Hijau Daun, dan lain-lain.
Saat itu saya suka mendengarkan lagu-lagunya ST 12. Oke, harus saya akui bahwa waktu itu saya juga suka mendengarkan genre ini. Ya sudah lah, toh saya juga enggak ngerti-ngerti amat perihal musik. Suara cempeng, buta nada pula. Yang penting lagunya enak didengar.
Lalu, saat saya SMA, yang ramai didengarkan remaja-remaja zaman itu adalah genre pop punk. Band-band semacam Vierra, Pee Wee Gaskins, Last Child, dan Killing Me Inside menjadi favorit anak-anak muda. Saya? Saya suka Last Child. Tapi cuma sampai di zaman kuliah sih. Karena saya merasa musik mereka semakin lama semakin berubah, sampai akhirnya Virgoun (vokalis Last Child) punya proyek solo. Rasanya sudah sangat jauh sekali dengan Last Child yang biasa saya dengarkan semasa SMA dulu.
Nah, dari semua band yang saya suka dengarkan tersebut, semua ada masanya, kecuali satu: Sheila on 7. Saya masih mendengarkan Sheila on 7, sejak SD sampai sekarang. Insya Allah ini mah saya hapal semua lagu-lagunya, dari yang paling terkenal sampai ke yang tidak terkenal sama sekali. Wkwk.
Oke, kayaknya bridging-nya sudah terlalu kepanjangan. Mending langsung saja deh.
Semua orang mungkin tahu lagu-lagu terkenal Sheila on 7 semacam Dan, Seberapa Pantas, Film Favorit, Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki, atau Yang Terlewatkan. Nah, sebenarnya ada banyak sekali lagu-lagu Sheila on 7 yang tidak terlalu terkenal atau tidak banyak orang yang tahu, tapi ternyata lagunya enak. Berikut ini akan saya tuliskan 7 lagu Sheila on 7 yang enggak terkenal-terkenal amat dan enggak banyak orang yang tahu, tapi kalau sekali didengarkan, ternyata enak dan syahdu.
Tunjukkan Padaku
Setahu saya, lagu ini adalah favoritnya Mang Fiersa Besari. Saya juga jadi mafhum kalau lagi ini enak sekali karena sering di-posting atau dinyanyikan oleh beliau yang bukan sembarang beliau ini. Lagu ini adalah tipe lagu yang dari awalnya sudah langsung enak. Alunan gitarnya bikin hati tenang. Berikut 2 bait lirik awalnya:
Tenangkan resahku saat langkahku terasa berat
Teduhkan jiwaku saat matahari bersinar terlalu pijar
Karena dirimu satu satunya yang kuandalkan
Saat diriku tak mampu berdiri di sini sendiriCeritakan sayang hari-hari yang tlah kau lalui
Katakanlah sayang semua hal yang kau benci dari diriku
Cobalah cobalah ‘tuk mengerti keadaan ini
Aku rapuh saat kau tinggalkan
Hujan Turun
Lagu ini adalah lagu patah hati. Dulu sering saya dengarkan semasa kuliah. Tidak usah ditanya kenapa. Eh, tapi patah hatinya lebih ke patah hati menuju proses sembuh sih. Saya suka bagian lirik yang ini:
Tak akan kuhalangi
Walau ‘ku tak ingin kau pergi
‘Kan kubangun rumah ini
Walau tanpa dirimu
Walau tanpa dirimu
Buat Aku Tersenyum
Berkebalikan dari lagu sebelumnya, lagu ini adalah lagu kasmaran. Kalau kamu punya gebetan, coba nyanyikan lagu ini di depan do’i. Niscaya dia akan klepek-klepek. Asalkan suaramu tidak hancur-hancur amat dan nadamu tidak belok ke mana-mana.
Bila ‘ku lelah tetaplah di sini
Jangan tinggalkan aku sendiri
Bila ‘ku marah biarkan kubersandar
Jangan kau pergi untuk menghindar
Terima Kasih Bijaksana
Nah, sejak detik pertamanya saja lagu ini sudah langsung enak untuk didengarkan. Lirik awalnya juga oke. Dijamin bakal bikin kamu goyang-goyangin kepala dan badan.
Percaya apa pun yang akan terjadi nanti
Kau tetap pesona rahasia di lagu ini
‘Tak peduli berapakah berat badanmu nanti
Kau tetap yang ter-muah di hatiKuakui ‘ku tak hanya hinggap di satu hati
Kutakuti ‘ku terlalu liar ‘tuk dimiliki
Walau begitu semua hanya persinggahan egoku
Dan sikapmu telah merobohkan aku
Takkan Pernah Menyesal
Wah, kalau lagu ini vibe-nya sendu dan sedih sekali. Saya suka sekali setiap kalimat di liriknya. Yang penting jangan dengarkan lagu ini di tengah malam sebelum tidur. Nanti malah jadi tidak bisa tidur karena jadi flashback masa lalu.
Aku tahu
Kisah ini terasa berat di pundakmu
Aku tahu
Karena juga begitu berat di bahuku
Di bahuku, di bahuku, ohCoba sayang
Berhentilah meratapi keadaanku
Jangan pernah
Menyerah pada keadaan busuk iniApa pun yang akan terjadi
Takkan pernah aku sesali
Bila menjalani semua denganmu
Bila memahami semua denganmu
Aku takkan pernah menyesalTakkan pernah menyesal
Takkan pernah menyesal
Takkan pernah menyesal
Takkan pernah menyesal
Takkan pernah menyesal
Bila Kau Tak Di Sampingku
Dulu saya merasa lagu ini biasa-biasa saja. Tapi semuanya berubah semenjak saya tahu kalau lagu ini ternyata adalah lagu favoritnya mbak mantan. Hehe. Setelah saya dengarkan berulang kali, lagi dan lagi, “Wah, ternyata lagunya oke juga.” Akhirnya saya pun jadi suka lagu ini.
Tak seharusnya kita terpisah
Tak semestinya kita bertengkar
Karna diriku masih butuh kau
Maafkanlah sikapku
Lupakanlah salahku ituTerlalu bodoh untuk diriku
Menahan berat jutaan rindu
Apalagi menahan egoku
Maafkanlah sikapku
Lupakanlah salahku
Luapkan kepadakuTakkan kubiarkan kau menangis
Takkan kubiarkan kau terkikis
Terluka perasaan oleh semua ucapanku
Maafkanlah semua sifat kasarku
Bukan maksud untuk melukaimu
Aku hanyalah orang yang penuh rasa cemburu
Bila kau tak di sampingku
Tunggu Aku Di Jakarta
Dari ketujuh daftar ini, mungkin lagu Tunggu Aku Di Jakarta adalah lagu yang paling saya sukai. Kayaknya enggak perlu saya jelaskan lagi. Coba didengarkan deh. Saya yakin semua orang pasti akan bilang kalau lagu ini enak.
Masih saja kuteringat kata iringi kau pergi
Jadikan sore itu satu janji
Kau akan kembali untukku serta untuk diriku
Mengingatku walau aku jauhAku pun sempat janjikan kukayuh semua mimpiku
Kulabuh tepat di kotamu
Dan kau pun slalu janjikan kau ‘kan menungguku datang
Bersatu kembali seperti dulu
Dan bila akupun rindu pada nyamannya kecupmu
Pada hangatnya tawamu
Kudendangkan dengan gitar lagu-lagu kesayangan
Sambil kuingat indah wajahmuTunggulah aku di Jakartamu
Tempat labuhan semua mimpiku
Tunggulah aku di kota itu
Tempat labuhan semua mimpiku
Dear Sheila on 7,
semua orang boleh menua,
asalkan jangan kalian.