Melebarkan Zona Nyaman
Orang-orang sering bilang begini:
“Kalau mau berkembang, ya harus berani untuk keluar dari zona nyaman.”
Saya sepakat sih. Jika kita tetap berada di zona nyaman, kita tidak akan pernah berkembang. Kita hanya akan berada di situ-situ saja. Tidak bisa maju. Tidak bisa menjadi lebih baik.
Lalu, sampai di suatu hari, saya melihat dan membaca sebuah postingan di akun Instagram @bapak2id. Postingannya begini:
Katanya, metode ini diperkenalkan oleh Dr. Tom Denham. Metode ini digunakan untuk memperlebar zona nyaman (comfort zone).
Kalau dipikir-pikir, betul juga, ya. Setelah tahu ada konsep semacam ini, pemikiran kita bisa jadi berubah. Semula kita menganggap bahwa keluar dari zona nyaman adalah satu-satunya solusi agar bisa berkembang. Ternyata, sebenarnya kita tidak perlu keluar dari zona nyaman, kalau akhirnya malah jadi tidak nyaman. Yang perlu kita lakukan adalah: memperlebar zona nyaman tadi.
“Untuk apa keluar dari zona nyaman kalau sebenarnya kita bisa memperlebar zona nyaman tersebut. Dan lagi, kalau sudah nyaman, kenapa harus keluar?”
Jadi, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah tetap berada di zona nyaman tersebut. Lalu, kita hanya perlu memperlebarnya: mempelajari hal-hal baru, tapi masih berkaitan dengan zona nyaman tersebut.
Misalnya, jika kalian senang menulis, tapi masih malu-malu untuk membuat sebuah tulisan yang bisa dibaca oleh orang banyak. Dalam kasus ini, zona nyaman kalian adalah menyenangi kegiatan menulis, tapi masih ragu untuk diekspos. Untuk memperlebarnya, kalian perlu melewati segala kekhawatiran dan ketakutan yang berkaitan dengan kegiatan kepenulisan tersebut.
Hal kecil yang bisa dimulai untuk memperlebar zona nyaman tersebut misalnya adalah dengan mulai menulis di media sosial. Untuk awalan, tulis saja tulisan-tulisan pendek. Lalu, lama-kelamaan akan berkembang. Kalian bisa lanjutkan dengan tulisan yang lebih panjang. Sampai di sini, zona nyaman kalian pasti sudah melebar, walaupun cuma sedikit.
Setelahnya, terus saja memperlebar zona nyaman tersebut. Kembangkan. Entah dengan menulis di sebuah blog, menulis artikel di media elektronik, hingga menulis sebuah buku karangan sendiri. Di titik ini, zona nyaman kalian pastilah sudah menjadi jauh lebih lebar dibanding awalnya tadi: senang menulis tapi tidak berani mengekspos.
Saya sudah coba mempraktikkan metode ini. Hasilnya, saya merasa lebih adaptif terhadap perubahan. Jika ada suatu perubahan atau hal baru yang menyenggol zona nyaman saya, saya tidak perlu khawatir dan buru-buru memutuskan untuk keluar dari zona nyaman. Saya cuma perlu memperlebar zona nyaman saya, menyesuaikan dengan perubahan tadi. Hingga akhirnya, perubahan tadi pelan-pelan akan masuk ke dalam cakupan zona nyaman saya. Zona nyaman saya semakin lebar. Ilmu baru saya dapat. Efeknya, saya pun semakin berkembang.